3 Perbedaan Haji dan Umroh yang Wajib Anda Ketahui

Perbedaan Haji'dan Umroh

Perbedaan Haji’dan Umroh

3 Perbedaan Haji dan Umrah yang Perlu Anda Ketahui

Apa perbedaan antara haji dan umroh? Jelaskan perbedaan haji dan Umroh? Begitu kira kira beberapa pertanyaan tentang perbedaan antara haji dan umrah.

Dalam melaksanakan ibadah ke tanah suci ada dua jenis ibadah yang dilakukan. Yang pertama adalah ibadah haji dan ibadah umroh. Dalam menunaikan kedua ibadah tersebut, ada beberapa perbedaan Haji’dan Umroh yang cukup mendasar.

Memahami perbedaan Haji’dan Umroh diharapkan bisa berguna sebagai persiapan anda dalam mengunjungi tanah suci untuk menyempurnakan ibadah anda sebagai seorang muslim.

Sebelum membahas mengenai perbedaan Haji’dan Umroh, mari membahas tentang pengertian masing- masing dari haji dan umrah secara terpisah.

 

Pengertian Haji

Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang wajib untuk ditunaikan oleh seorang muslim, setidaknya sekali dalam seumur hidup. Tetapi terdapat penjelasan bahwa ibadah haji wajib hukumnya jika seseorang tersebut mampu. Ketentuan mampu yang dimaksud adalah seseorang umat Islam dinilai mampu secara finansial dan juga secara kesehatan. Dengan kata lain orang memiliki kemampuan secara finansial dan kesehatan wajib melaksanakan ibadah haji untuk menyempurnakan rukun Islam sebagai seorang muslim yang taat….

Pengertian Umrah

Untuk ibadah umrah, perbedaan haji dan umrah ini terletak pada bahasanya. Makna bahasa umrah ini dipahami sebagai aktivitas ziarah. Secara singkat, ibadah umrah berarti melakukan ziarah ke Baitullah (Ka’Bah) untuk menunaikan amalan tertentu yang sudah ditetapkan. Amalan atau rukun umrah ini meliputi thawaf, sa’i, dan juga bercukur.

Perbedaan haji dan umrah

Perbedaan haji dan umrah ini mengacu pada hukum-hukum dalam menjalankan ibadah, rukun yang harus diikuti, serta perbedaan waktu dalam pelaksanaannya. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai perbedaan haji dan umrah.

Perbedaan haji dan umrah berdasarkan hukumnya

Jika menilik mengenai perbedaan haji dan umrah berdasarkan hukumnya, Anda memahami bahwa ibadah haji ini memiliki hukum yang wajib. Bahkan kewajiban umat muslim ini juga dapat ditemukan dalam rukun Islam kelima. Namun perlu dipahami dalam rukun Islam, dijelaskan bahwa ibadah haji menjadi wajib jika seseorang dinilai mampu. Kemampuan ini tidak hanya sekadar datang dari aspek finansial saja.

Tentu Anda mengetahui bahwa dalam perbedaan haji dan umrah, biaya berangkat haji biasanya punya harga yang lebih besar. Namun, orang yang mampu untuk berangkat menunaikan ibadah haji ini juga harus siap dan mampu dari aspek fisik dan mental. Pasalnya, perbedaan haji dan umrah juga dapat ditemukan dari aspek waktu. Ibadah haji biasanya dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan umrah. Sehingga aspek fisik dan mental perlu diperkuat agar Anda bisa fokus menjalankan ibadah dengan tenang.

Sedangkan ibadah umrah memiliki hukum sunnah muakad. Perbedaan haji dan umrah berdasarkan hukumnya ini berarti, ibadah umrah dianjurkan lebih baik untuk dilaksanakan, tapi jika tidak pun tidak apa-apa. Meskipun begitu, sama halnya dengan ibadah haji, Anda yang ingin menjalankan umrah pun perlu memiliki kesiapan atau taraf kemampuan baik secara finansial maupun non finansial.

Bagi Anda yang memiliki keinginan haji atau umrah, pastikan Anda sudah mempersiapkan segala aspek yang dibutuhkan. Terutama dalam aspek finansial. Alangkah baiknya jika Anda mulai mengelola keuangan dengan cara menabung untuk bisa menunaikan ibadah haji dan umrah dengan aman dan nyaman di masa depan.

 

Perbedaan haji dan umrah berdasarkan rukun

Dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci, ada perbedaan haji dan umrah berdasarkan rukun yang perlu dilakukan sebagai jamaah. Dalam menjalankan ibadah haji, Anda perlu menunaikan rukun haji yang meliputi niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai, dan memotong rambut. Sedangkan untuk ibadah umrah, perbedaan haji dan umrah terletak tidak adanya rukun wukuf di Arafah. Jadi, sebagai jamaah umrah Anda hanya perlu menunaikan rukun niat ihram, tawaf, sai, dan memotong rambut.

Perbedaan haji dan umrah berdasarkan waktu

Perbedaan haji dan umrah yang cukup signifikan adalah waktu pelaksanaannya. Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa ibadah haji dilaksanakan dalam waktu yang terbatas. Pelaksanaan ibadah haji hanya dilakukan sejak akhir bulan Syawal hingga awal bulan Dzulhijjah. Sebagai gambaran, Anda akan melaksanakan ibadah haji kurang lebih selama 40 hari di Tanah Suci. Oleh karena itu, kesiapan secara finansial, fisik, dan juga psikologis perlu Anda perhatikan sebelum berangkat haji agar ibadah Anda bisa berjalan dengan lancar dan tenang. Untuk ibadah umrah sendiri, Anda sebagai jamaah bisa merencanakan pemberangkatan ibadah kapan saja sesuai keinginan.

Tips mempersiapkan ibadah haji dan umrah

Meskipun terdapat perbedaan haji dan umrah dalam berbagai aspek, Anda bisa mencoba untuk mempersiapkan kedua ibadah tersebut dengan langkah atau cara yang sama. Perlu dipahami bahwa ada perbedaan haji dan umrah, Anda tetap membutuhkan persiapan yang matang agar membantu Anda menjalankan ibadah sesuai rencana.

  1. Penuhi seluruh syaratnya

    Dalam menjalankan ibadah umrah atau haji, ada persyaratan yang perlu Anda penuhi. Meskipun Anda menemukan perbedaan ibadah haji dan umrah, persyaratan yang dibutuhkan dalam menjalankan ibadah ini tidak ada pembeda. Berikut adalah syarat umum yang harus dipahami.

    • Beragama Islam
    • Berakal sehat
    • Sehat secara jasmani dan rohani. Baligh, mencapai usia dewasa
    • Merdeka, bukan seorang budak
    • Mampu, baik secara fisik, mental dan juga materi

    Setelah memenuhi syarat umum tersebut, Anda juga harus mempersiapkan syarat khusus untuk pendaftaran umrah dan juga haji. Untuk pendaftaran umrah, syaratnya cukup sederhana, yaitu beragama Islam dan juga memiliki KTP yang berlaku dan sah atau melampirkan identitas lain yang sah sesuai ketentuan negara.

    Untuk persyaratan pendaftaran haji, berikut detail yang perlu Anda perhatikan dan penuhi..

    • Beragama Islam
    • Berusia minimal 12 tahun saat mendaftar
    • Melampirkan KTP dan kartu identitas lainnya yang sah
    • Kartu Keluarga
    • Akte Kelahiran atau surat keterangan lahir atau kutipan akta nikah atau ijazah
    • Tabungan atas nama jemaah
    • Pas foto berwarna 3×4 berjumlah sepuluh lembar berlatar belakang warna putih dengan ketentuan:
      • Warna baju/kerudung kontras dengan latar belakang
      • Tidak memakai pakaian dinas
      • Tidak menggunakan kaca mata
      • Tampak wajah minimal 80 persen
      • Bagi jemaah perempuan perlu memakai busana muslimah
    • Surat keterangan domisili dari pemerintah daerah sebagai syarat tambahan jika diperlukan
  2. Kondisi finansial yang stabil

    Dalam menjalankan ibadah haji maupun umrah, Anda memerlukan kondisi finansial yang stabil. Pasalnya, meskipun ada perbedaan haji dan umrah, kedua ibadah ini membutuhkan biaya yang tidak bisa dibilang kecil jumlahnya. Oleh karena itu, alangkah baiknya, jika Anda lebih dulu memiliki kondisi keuangan yang stabil dalam kurun waktu tertentu agar biaya ibadah yang dikeluarkan tidak mengganggu kebutuhan sehari-hari Anda.

    Jika Anda ingin mulai menabung, coba untuk sisihkan sebagian ke dalam rekening khusus untuk pemenuhan ibadah umrah atau haji. Hal ini cukup bermanfaat, sehingga ketika kondisi finansial Anda mulai stabil, Anda hanya perlu mencukupi jumlah sisa dari biaya haji atau umrah dari dana yang sudah terkumpul sebelumnya.

  3. Tubuh yang sehat dan prima

    Tidak hanya urusan finensial saja kesehatan juga jadi salah satu faktor yang perlu Anda persiapan untuk bisa berangkat haji atau umrah. Terlepas adanya perbedaan Haji’dan Umroh, cobalah untuk ubah gaya hidup ke arah yang lebih positif. Selain itu, alangkah baiknya jika anda sudah mempersiapkan keberangkatan haji dan umrah sejak usia muda. Di usia muda aktif fisik, seperti olahraga yang mambantu untuk sehat dan bugar.

Demikian penjelasan Perbedaan ibadah haji dan umrah yang wajib anda ketahui semoga bermanfaat.

Ibadah Umroh : Hukum , Ketentuan dan Tata caranya dalam Agama Islam

Untuk Informasi Lebih lanjut anda dapat menghubungi tim marketing kami di

6285643830252

Umrah adalah ibadah yang mirip dengan ibadah haji. Ibadah Umroh dilakukan dengan melakukan perjalanan ke Makkah, mengunjungi Ka’bah serta melakukan tawaf, sa’i dan bercukur untuk mengharap ridho Allah.

Kendati mirip dengan haji, terdapat beberapa perbedaan antara ibadah haji dan umrah. Sebagai misal , Haji dilakukan sejak awal syawal hingga Subuh Hari Raya Idul adha ( 10 Zulhijjah)

Baca juga: Tata Cara Pendaftaran Haji Khusus di Kemenag

Sedangkan umrah boleh dilakukan kapan pun sepanjang tahun.

Team Samira Trevel Umroh , jika ada pertanyaan tentang paket umroh, biaya Umroh Silahkan hubungi kami di sini wa 6285643830252

 

Perbedaan Haji dan Umrah adalah rukun ibadah umroh  yang tidak mencakup wukuf di Arafah, sedangkan haji mewajibkan untuk wukuf di Arafah. Dilansir dari NU Online, rukun umrah hanya empat, yaitu niat ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Sedangkan haji, rukunnya ada lima, yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i, dan memotong rambut. Dalam bahasa Arab, umrah artinya berkunjung. Sedangkan secara istilah, umrah adalah berkunjung atau ziarah ke Ka’bah, tawaf, sa’i, dan memotong rambut sesuai ketentuan syariat, sebagaimana dikutip dari uraian “Haji dan Umrah” yang diterbitkan

Team Samira Trevel Umroh , jika ada pertanyaan tentang paket umroh, biaya Umroh Silahkan hubungi kami di sini wa 6285643830252

Kementerian Agama Ibadah Umroh terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama mengenai hukum Umroh. Bagi mazhab Hanafi dan Maliki umrah hukumannya sunah Muakhadah atau atau amat ditekankan bagi Mazhab Syafi’i dan Hambali , hukum Umroh adalah wajib seumur hidup bagi yang mampu sekali seumur hidup bagi yang mampu.

Ketentuan mengenai Umroh ini tertera melalui firman Allah dalam Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 196: Dan sempurnakan ibadah haji dan umrah karena Allah ,” ( Al-Baqarah 2 : 196)

Tata cara ibadah umroh selama Pandemi harus merujuk KMA Nomor 719 Tata cara melakukan ibadah umroh. Ibadah umroh dilakukan dengan mengerjakan rukun-rukun umrah secara berurutan, mulai dari niat ihram, tawaf, sa’i dan bercukur.

Team Samira Trevel Umroh , jika ada pertanyaan tentang paket umroh, biaya Umroh Silahkan hubungi kami di sini wa 6285643830252

Tata cara mengerjakan umrah secara rinci dijelaskan Yusuf bin Abdullah dalam buku Tata Cara Haji, Umrah dan Hukum Shalat di Masjid Nabawi (1999) sebagai berikut:

1. Ihram dari miqat Sebelum ihram, orang yang akan mengerjakan umrah disunahkan untuk mandi. Kemudian, usai mandi, dianjurkan untuk mengenakan minyak wangi pada tubuh, tapi jangan sampai mengenai pakaian ihram.

Team Samira Trevel Umroh , jika ada pertanyaan tentang paket umroh, biaya Umroh Silahkan hubungi kami di sini wa 6285643830252

Perlu diperhatikan , pakaian ihram merupakan kain putih dan sebaiknya tidak dijahit.

Pelaksanaan Umrah dimulai dari Ihram dan miqot. Ihram ini dilakukan dengan mengucapkan niat Umroh sebagai mengucapkan niat Umroh sebagai berikut :  لَبَّيكَ عُمْرَةً Bacaan larinya  “Labbaika ‘umratan” Artinya: ” Aku penuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umroh. Bacaan niat dihafalkan ketika memasuki miqat atau batas bagi dimulainya ibadah Umroh.

“Lazimnya, Miqat haji Indonesia adalah Zulhulaifah ( Antar Ali ) dilansir dari tuntutan Manasik Haji dan Umroh (2020)  yang ditertibkan kementerian Agama RI.

Team Samira Trevel Umroh , jika ada pertanyaan tentang paket umroh, biaya Umroh Silahkan hubungi kami di sini wa 0856-4383-0252

Bagi jamaah umroh yang khawatir tidak bisa menyelesaikan umrohnya, dapat membaca lafal sebagai berikut ini :  فإِ نْ حَبَسَنِي حَا بِسٌ فَمَحَلّي حَيْثُ حَبَسْتَنِيْ Bacaan latinnya: “Fain habasanii haabisun, famahalli haitsu habastanii” Artinya: ”

Jika aku terhalang oleh suatu halangan maka tempat tahallulku adalah di mana Engkau menahanku.”

2.Mengucapkan Talbiyah sejak di Miqat hingga sampai di Mekkah hukumnya sunah Muakkadah atau amat ditekankan pengerjaannya. Lafal talbiyah adalah sebagai berikut: لَبََّيْكَ اَللَّهُمَّ لَبَّيْكَ،لَبَّيْكَ لاَ شَريْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ والْمُلكَ، لاَشَرِيْكَ لَكَ Bacaan latinnya: “Labbaikallahhumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wannikmata laka walmulka laa syarikalak” Artinya: “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, Aku penuhi panggilan MU, tidak ada sekutu bagiMu, aku penuhi panggilanMU.

Sesungguh-nya segala pujian dan nikmat serta kerajaan adalah MilikMu,” Sebagai catatan, Jamaah Haji juga diharapkan untuk memperhatikan perkara auratnya.

Hal ini dikarenakan pakaian Ihram tak biasa dikenakan sehari-hari, akibatnya, kadang jika aurat terbuka dan sebagain jemaah tidak sadar akan hal tersebut.

3. Setelah mencapai Masjid Al-Haram di Makkah, dahulukan masuk menggunakan kaki kanan dan mengucapkan dia:  ،بسْمِ اللَّه، والصَّلاَةُ والسَّلاَمُ عَلَىرَسُوْاللِّه، اَللّهُمَّ َافْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِك أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. Bacaan latinnya: “Bismillahi wasshalatu wassalamu ‘ala Rasulillah. Allahummaftahlii abwaba rahmatika, a’udzubillahil adzhim wabiwajhikal karim wasulthaanihi al-qadiim minassyaithanirrajiim.” Artinya: “Dengan nama Allah, semoga salawat dan salam dicurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, bukakanlah untukku pintu- pintu rahmat-Nya ,Aku berlindung kepada Allah Yang Maha mulia serta kekuasaan Yang Maha Adil dari setan yang terkutuk.”

Team Samira Trevel Umroh , jika ada pertanyaan tentang paket umroh, biaya Umroh Silahkan hubungi kami di sini wa 6285643830252

4. Tawaf tujuh putaran di Ka’bah Tawaf dimulai dari posisi Hajar Aswad atau tempat yang searah denganya. Kemudian, Jamaah Umroh menghadap ke arah Hajar Aswad, lalu mengucapkan Allahu Akbar. Usap dengan tangan kanan lalu mencium batu hitam tersebut. Jika tak mampu mencium Hajar Aswad, beri isyarat sekali saja dengan tangan.

Jangan mendesak orang lain yang juga bertawaf untuk mencapai Hajar Aswad. Lakukan hal ini dalam setiap memulai putaran tawaf. Tawaf dilakukan tujuh kali putaran dengan posisi Ka’bah di sisi kiri. Pada putaran pertama, langkah sebaiknya dilakukan dengan lambat.

Kemudian di putaran berikutnya, tawaf dilakukan dengan berjalan biasa. Dalam semua putaran tawaf, bagi laki-laki dianjurkan melakukan idtiba atau meletakkan pertengahan kain dibawah pundak kanan dan kedua ujungnya di atas pundak kiri.

5.Jika sudah sampai di Rukun Yamani, usaplah dengan tangan kanan. Jika tidak bisa mengusap dengan tangan kanan, cukup dengan memberi  isyarat kepadanya.

 

Team Samira Trevel Umroh , jika ada pertanyaan tentang paket umroh, biaya Umroh Silahkan hubungi kami di sini wa 6285643830252

Ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, di sunahkan membaca doa sebagai berikut: رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ Bacaan latinnya : “Rabbana aatina fidduna hasanah wafil aakhirati hasanah waqina adzabannar”. Artinya:” Wahai Rabb kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka. “Perlu diingat syarat sahnya tawaf adalah bersuci, jika wudhu batal di tengah-tengah tawaf, maka Jamaah Umroh mesti keluar, berwudu, dan mengulang lagi tawaf dari awal.

Team Samira Trevel Umroh , jika ada pertanyaan tentang paket umroh, biaya Umroh Silahkan hubungi kami di sini wa 6285643830252

6. Berdoa di Maqam Ibrahim jika sudah menyelesaikan putaran ketujuh, saat mendekati Hajar Aswad, Jamaah Umroh menutup pudak kanan , kemudian menuju maqam Ibrahim, jika memungkinkan. Di Maqam Ibrahim Jamaah Umroh melafalkan bacaan sebagai berikut:  وَاتَّخِذُوا مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى Bacaan latinnya: “Wattakhizu min maqaami Ibrahima mushalla.” Artinya: Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat sholat. ”

Team Samira Trevel Umroh , jika ada pertanyaan tentang paket umroh, biaya Umroh Silahkan hubungi kami di sini wa 6285643830252

7.Sholat dua rakaat di arah Maqam Ibrahim atau tempat lainnya di Masjid Al-Haram jika memungkinkan, Jamaah Umroh menjadikan posisi Maqam Ibrahim antara dirinya dan Ka’bah, lalu sholat dua rakaat di posisi tersebut. Pada rakaat pertama, membaca surat Al-Kafirun setelah surat Al Fatihah.

Pada rakaat kedua, membaca surat Al-Ikhlas setelah membaca surat Al Fatihah.

Ketentuan sholat dua rakaat dibelakang Maqam Ibrahim ini sunah , serta diperbolehkan melakukan di tempat mana saja di Masjid Al-Haram.

8. Minum air zamzam usai shalat, Jamaah Umroh pergi ke tempat air zamzam dan minum airnya. Pada saat itu, Jamaah Umroh disunnahkan berdoa kebaikan kepada Allah dan menuangkan air zamzam ke kepalanya.

Team Samira Trevel Umroh , jika ada pertanyaan tentang paket umroh, biaya Umroh Silahkan hubungi kami di sini wa 6285643830252

9.Berangkat ke Shafa. Ketika sudah dekat dengan Shafa, membaca bacaan sebagai berikut : إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَائِرِ اللَّهِ Bacaan latinnya: “Innasshafa wal marwata min sya’airillah.” Artinya: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagai dari syi’ar Allah.” Kemudian, mengucapkan bacaan sebagai berikut ini : أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ Bacaan latinnya: “Abdau bimaa badaallahu bihi.” Artinya: “Kami memulai dengan apa yang denganya Allah memulai.”

Team Samira Trevel Umroh , jika ada pertanyaan tentang paket umroh, biaya Umroh Silahkan hubungi kami di sini wa 6285643830252

10. Jika sudah sampai, naik ke bukit Shafa dan menghadap ke Ka’bah lalu mengucapkan : لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي ويُمِييْتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ Bacaan latinnya: “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu, wahuwa ‘ala kulli syain qadiir. Laa ilaha illallahu wahdah laa syarikalah, anjaza wa’dahu wa nashara abdahu, wa hazamal ahzaaba wahdah.” Artinya: “Tiada sesembahan yang benar melainkan Allah semata, tiada sekutu bagiNya segala kerajaan dan hanya bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Team Samira Trevel Umroh , jika ada pertanyaan tentang paket umroh, biaya Umroh Silahkan hubungi kami di sini wa 6285643830252

Tiada sesembahan yang benar melainkan Dia, tiada sekutu bagi-Nya yang menepati Janji-Nya, yang memenangkan hambaNya dan yang menghancurkan golongan-golongan (kafir) tanpa siapa pun.” Zikir dan bacaan di atas di ulangi sebanyak tiga kali dan berdoa usai tiap selesai membaca dengan doa yang dikehendaki Jamaah Umroh.

11. Turun Melakukan Sa’i antara Shafa dan Marwah.

Jika sudah berada diantara dua tanda hijau, lakukan sa’i dengan berlari-lari kecil bagi laki-laki. sementara itu , Jamaah Umroh wanita tidak dianjurkan berlari-lari kecil.

Kemudian, jika telah sampai di Marwah naiklah ke atas dan menghadap Ka’bah , kemudian melafalkan bacaan sama dengan di Shafa tadi .

Lakukan sa’i dari Shafa ke Marwah sebanyak tujuh putaran. Putaran terakhir berakhir di Marwah.

12. Mencukur rambut. Bagi laki-laki, mencukur rambut di sunahkan hingga gundul, tetapi juga boleh hanya dipendekkan. Sedangkan wanita sebaiknya menumpulkan sebagian rambutnya sebanyak seujung jari, laku dipotong. Jika hal semua di atas sudah dilakukan , maka seseorang sudah di sah menyelesaikan ibadah Umroh. Orang yang mengerjakan ibadah Umroh dijanjikan pahala yang besar oleh Allah, sebagaimana tergambar dalam hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwasanya Nabi Muhammad bersabda :Antara satu Ibadah Umroh dengan ibadah umroh lain merupakan penghapusan dosa dan kesalahan yang diperbuat diantara keduanya, dan HAJI mabrur tidak ada balasan kecuali surga ” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Sejarah Ibadah Haji dan Umroh

Guru besar hukum Islam di Mesir, Syekh Muhammad Afifi Al-Baijuri, atau dikenal dengan nama pena Syekh Muhammad Khudari Bek (1872-1927 M) dalam karyanya Tarikh Tasyri Al-Islami (Beirut, Darul Fikr: 1995 M/1415 H) menceritakan sejarah rangkaian penyelenggaraan ibadah haji.

Baca juga: Tata Cara Pendaftaran Haji Khusus di Kemenag

Menurut-nya, setiap umat beragama mempunyai tempat tertentu yang disucikan oleh pemeluknya, yaitu sebuah tempat suci yang menjadi kumpul  untuk beribadah dan mendekatkan diri Allah. (Khudari Bek, 1995 M/1415 H: 29). “Bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka,” (Surat Al-Hajj ayat 34)

“Bagi setiap umat Islam telah kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan, ( surat Al Hajj ayat 67 ) Bangsa Arab pun demikian, dan khudari bek, bangsa Arab memiliki tempat suci sebagai tempat atau rumah ibadah yaitu Baitul Haram yang dibangun oleh nenek moyang mereka.Ismail as dan ayahnya Ibrahim as. “(Ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa),

‘Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sungguh Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah taubat kami.

Sungguh, Engkau yang Maha penerima taubat. Maha penyayang (Surat Al Baqara 127 – 128 )

Sejarah Haji

Sejarah haji dimulai dari masa nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk membuat Ka’bah sebagai tempat ibadah yang dikunjungi oleh umat manusia. Ka’bah merupakan bangunan suci yang terletak di kota suci Makkah, Arab Saudi. Nabi Ibrahim juga diperintahkan untuk menyembelih putranya, Isma’il, sebagai tanda ketaatan dan pengorbanan. Namun, Tuhan menggantikan Isma’il dengan seekor domba sebagai korban. Karena itu, haji juga diartikan sebagai pengorbanan.Haji merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang dilakukan oleh umat Islam ke kota suci Makkah, Arab Saudi untuk melakukan tawaf di Ka’bah dan melakukan beberapa ibadah lainnya.

Sejarah haji bermula dari masa nabi Ibrahim dan istri Siti Hajar. Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk membuat Ka’bah sebagai tempat ibadah yang dikunjungi oleh umat manusia. Nabi Ibrahim juga diperintahkan untuk menyembelih putranya, Isma’il, sebagai tanda ketaatan dan pengorbanan. Namun, Tuhan menggantikan Isma’il dengan seekor domba sebagai korban. Karena itu, haji juga diartikan sebagai pengorbanan.

Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang mampu. Rukun-rukun Islam lainnya adalah shalat, zakat, puasa, dan mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad sebagai Rasul-Nya. Haji merupakan ibadah yang sangat penting bagi umat Islam karena merupakan bentuk ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Melalui haji, seseorang dapat mencapai kesucian, ketaqwaan.