Apa itu detoksifikasi? Apa itu healing crisis? Simak terus artikel berikut ini supaya bisa mengetahui apa itu healing crisis dan apa itu detoksifikasi.
Berikut artikel tentang detoksifikasi dan healing crisis.
Disebut juga Tindak Balas ke Arah Penyembuhan atau Direction of Cure (DOC) adalah proses PENGELUARAN racun (Virus atau Bakteri atau Radikal Bebas atau Oxidant atau Logam Berat dan racun lainnya) dari dalam tubuh Pasien.
Proses Detoksifikasi itu bisa macam-macam. Pada dasarnya yaitu semua proses sakit yg pernah terjadi itu namun itu diabaikan, maka akan muncul lagi. Misalnya dulu pernah pusing-pusing, pernah sesak napas, pernah merasa dadanya panas, pernah muntah-muntah, pernah batuk berdarah, pernah demam dan menggigil, pernah tidak bisa tidur (insomnia), pernah mimisan (hidung berdarah), pernah sakit perut hebat, pernah BAB dan BAK terus-menerus (bahkan BAB berdarah), pernah biduran, pernah bengkak atau bisulan atau jerawatan pada bagian kaki, bagian badan, bagian muka, bagian leher, pernah keluar nanah atau cairan pada/dekat bagian organ yg sakit, pernah terjadi perubahan waktu siklus haid, pernah keputihan, yg dulu itu diabaikan oleh Pasien maka proses gejala-gejala tersebut akan muncul lagi. Itulah yg disebut proses Detoksifikasi atau proses Tindak Balas ke Arah Penyembuhan.
Jadi itu setelah kita konsumsi obat herba itu seolah-olah penyakit kita itu semakin parah, padahal itu sedang berproses Tindak Balas ke Arah Penyembuhan, yang mana justru jika Pasien mengalami proses Detoksifikasi maka obat herbanya tetap dikonsumsi (walaupun Dosisnya itu dikurangi).
Tanda-tanda positif setelah meminum obat herbal (Healing Crisis) :
Demam ringan, mual akibat proses pembuangan toksin dalam tubuh (detoksifikasi) dan proses perlawanan infeksi tubuh.
Muntah, diare (BAB terus menerus) akibat proses pembuangan toksin dalam usus.
Sembelit, tinja berwarna gelap akibat proses pembuangan racun melalui usus.
Banyak keringat dan berbau akibat detoksifikasi kelenjar keringat pada penderita kegemukan dan ketidakseimbangan hormon.
Masalah jerawat, komedo alergi kulit, gatal, kemerahan akibat pembuangan toksin melalui kulit.
Sakit otot, nyeri badan terutama pada penderita asam urat.
Tekanan darah yang tidak stabil baik pada penderita tekanan darah tinggi maupun penderita tekanan darah rendah.
Pendarahan lebih banyak dan berwarna pekat ketika datang bulan sebagai reaksi detoksifikasi.
Pendarahan seperti menstruasi pada wanita menopause yang merupakan reaksi pembersihan organ reproduksi.
Keputihan sebagai reaksi perlawanan infeksi pada saluran reproduksi.
Kadar gula darah tidak stabil atau meningkat, mual pada penderita diabetes yang merupakan reaksi pengaktifan kembali Organ Pankreas.
Pembengkakan badan, tangan, kaki, sering buang air seni, terutama pada penderita ginjal dan diabetes yang merupakan reaksi upaya tubuh mengeluarkan kelebihan zat dan racun dalam tubuh.
Buang air seni turut keluar pecahan batu pada penderita batu ginjal.
Rasa mual yang hebat, gatal di sekujur tubuh, susah tidur, kecemasan, demam, kram, nyeri, pada penderita tumor dan kanker yang merupakan tanda perlawanan tubuh terhadap sel tumor kanker.
Agak sesak napas yang merupakan reaksi atas adanya permasalahan pada Saluran Pernapasan Atas.
Reaksi-reaksi tersebut memang menimbulkan ketidaknyamanan dan berbeda-beda pada setiap orang sebagai tanda awal perbaikan kondisi tubuh.
Salah satu untuk menghindari akan adanya Proses Detoksifikasi/Healing Crisis/Tindak Balas ke Arah Penyembuhan yang Berlebihan adalah dengan cara Mengkonsumi Obat Herbanya mulai dengan Dosis Ringan dulu (yaitu 1/2 atau bahkan 1/4 dari Dosis Perawatan, yang tercantum pada kemasan atau website).
Setelah Pasien merasa Nyaman dan Siap untuk menjalani Proses Detoksifikasi/Healing Crisis tersebut, maka Dosis konsumsi Obat Herbanya bisa sedikit demi sedikit itu dinaikkan.