Pengobatan Radang Sendi

Bekam, atau hijamah, adalah metode pengobatan tradisional dengan cara menyedot darah kotor menggunakan alat khusus, yang diklaim bisa membantu mengurangi berbagai keluhan, termasuk radang sendi.

Pada prinsipnya, bekam dipercaya dapat membantu melancarkan aliran darah, mengurangi nyeri, dan mempercepat pemulihan jaringan tubuh.

Manfaat bekam untuk radang sendi yaitu :

1. Mengurangi Nyeri dan Peradangan: Bekam dianggap mampu meredakan nyeri dengan cara mengurangi peradangan pada sendi yang terkena radang. Ini bisa membantu mengurangi ketegangan otot di sekitar sendi yang meradang.

2. Meningkatkan Sirkulasi Darah: Bekam dipercaya mampu memperlancar peredaran darah di sekitar area sendi, yang dapat membantu meningkatkan suplai oksigen dan nutrisi pada jaringan yang rusak.

3. Meredakan Ketegangan dan Stress: Kadang, nyeri sendi juga bisa dipengaruhi oleh tingkat stres dan ketegangan. Bekam dapat memberikan efek relaksasi yang bermanfaat bagi kondisi psikis pasien.

4. Membuang Zat-zat Racun: Dalam bekam basah, darah yang dikeluarkan dianggap membawa racun-racun atau zat sisa metabolisme yang mungkin mempengaruhi kondisi tubuh, termasuk peradangan.

Meskipun bekam banyak digunakan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan terlebih dahulu, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan lain atau sedang dalam pengobatan tertentu. Beberapa kondisi tertentu juga dapat membuat bekam tidak aman untuk dilakukan.

Terapi bekam dapat membantu mengatasi radang sendi dengan cara: Meningkatkan aliran darah, Melonggarkan otot, Mengurangi peradangan, Mengurangi pembengkakan, Mengurangi rasa tidak nyaman. 
Terapi bekam dapat dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi gejala radang sendi.
Terapi bekam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu bekam kering dan bekam basah. Bekam basah lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibandingkan bekam kering.
Beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk terapi bekam, di antaranya:
  • Ibu hamil
  • Anak di bawah 4 tahun
  • Lansia di atas 60 tahun
  • Sedang menstruasi
  • Penderita kelainan darah, seperti hemofilia
  • Mengalami penyakit kulit, seperti eksim
  • Mengidap psoriasis atau peradangan kulit
  • Mengalami epilepsi atau kejang

Gejala Radang sendi 

Gejala Radang Sendi Berikut Ini
Waspada 6 Gejala Radang Sendi Berikut Ini
orang dengan gejala radang sendi di lutut
Kekuatan tulang dan sendi semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Hal ini membuat risiko munculnya gejala radang sendi atau artritis pun meningkat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala radang sendi sedini mungkin.

artritis adalah kondisi medis yang umumnya memengaruhi jaringan di sekitar sendi. Ini dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, kemerahan, dan kekakuan pada sendi yang terkena.

Dengan mengetahui gejala artritis sejak dini, Anda dapat melakukan pengobatan lebih cepat. Jangan menunggu gejala yang timbul parah terlebih dahulu, agar radang pada sendi bisa disembuhkan. Berikut beberapa gejala yang umum dialami saat radang pada sendi terjadi:

1. Nyeri Sendi
Nyeri sendi adalah gejala radang sendi yang paling utama. Nyeri ini dapat berkisar dari ringan hingga parah, tergantung pada tingkat peradangan dan jenis artritis yang mendasarinya. Nyeri sendi seringkali terasa konstan dan dapat membatasi pergerakan sendi.

Nyeri sendi yang terkait dengan artritis timbul dari beberapa mekanisme yang terkait dengan proses peradangan. Salah satunya adalah pelepasan zat kimia bernama prostaglandin.

Prostaglandin adalah senyawa yang diproduksi oleh tubuh selama peradangan dan dapat merangsang saraf yang mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak.

Selain itu, kerusakan pada tulang rawan yang melapisi ujung tulang di sendi juga dapat menyebabkan nyeri.

Ketika tulang rawan rusak atau aus akibat peradangan yang berkepanjangan, sentuhan atau gerakan pada sendi dapat menjadi sangat tidak nyaman.

Selain itu, pembengkakan dan penekanan pada saraf di sekitar sendi juga dapat memicu nyeri yang signifikan. Ini dapat mengganggu pergerakan normal dan menyebabkan ketidaknyamanan sehari-hari.

2. Persendian Kaku & Bengkak
Persendian kaku adalah gejala radang sendi yang seringkali mengganggu penderitanya. Kaku ini biasanya terjadi setelah seseorang bangun tidur atau setelah beristirahat dalam waktu yang lama.

Persendian yang terkena menjadi sulit untuk digerakkan dan seringkali terasa kaku atau seperti terikat. Ini membuat aktivitas sehari-hari seperti berdiri, duduk, atau berjalan menjadi sulit.

Pagi hari seringkali menjadi saat yang paling sulit bagi penderita radang sendi, karena persendian mereka sangat kaku.

Selain terasa kaku, penderita artritis juga umumnya mengalami pembengkakan pada sendi. Bengkak ini disebabkan oleh penumpukan cairan di dalam atau di sekitar persendian yang meradang.

Ketika persendian meradang, membran yang melapisi persendian dapat memproduksi lebih banyak cairan sendi dari biasanya. Akibatnya, persendian menjadi bengkak, terasa penuh, dan terkadang memerah atau memanas.

Bengkak ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, bahkan rasa sakit, dan dapat membatasi gerakan persendian.

Seiring dengan bertambahnya usia, kekuatan tulang dan sendi akan semakin berkurang. Risiko radang sendi pun semakin meningkat. Kondisi seperti ini jelas tidak bisa diremehkan. Jika radang sendi tidak segera diatasi, kerusakan permanen sudah menanti. Anda tentu tidak ingin mengalami hal seperti ini.

Namun untuk mengatasi radang sendi, penting untuk membekali diri dengan pengetahuan yang memadai. Apa penyebab radang sendi dan bagaimana cara mengobatinya? Dengan pengetahuan yang cukup, Anda bahkan bisa terhindar dari skenario terburuk.

Apa Itu Radang Sendi?
Arthritis atau radang sendi merupakan inflasi atau peradangan yang terjadi di bagian dalam dan sekitar sendi. Peradangan ini menyebabkan sendi membengkak, kaku dan terasa nyeri. Dalam kondisi yang lebih serius, sendi akan terasa sulit untuk digerakkan.

Sebenarnya, radang sendi bisa terjadi pada siapapun. Baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa, semua bisa mengalaminya. Hanya saja, resikonya cenderung meningkat, terlebih pada lansia berusia 65 tahun ke atas. Tidak hanya itu, radang sendi juga bisa muncul di beberapa sendi.

Penyebab Radang Sendi
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan radang sendi. Selain penuaan, berikut penyebab radang sendi yang perlu diketahui.

1.Penuaan
Usia merupakan salah satu penyebab radang sendi paling umum. Saat menginjak usia 65 tahun, radang sendi biasanya akan mulai terasa. Kondisi ini lazim terjadi karena kondisi tubuh, termasuk tulang dan sendi yang semakin menurun.

2. Cedera di Area Sendi

Radang sendi juga bisa disebabkan oleh cedera yang dialami di area sendi. Entah itu cedera akibat benturan atau akibat yang lain, cedera yang terjadi bisa saja berkembang menjadi radang sendi.

3. Gangguan Pada Metabolisme Tubuh

Kalsium atau asam urat yang terlalu tinggi bisa mempengaruhi kesehatan sendi. Gangguan metabolisme tubuh seperti ini bisa meningkatkan risiko radang sendi. Karena itulah, radang sendi cenderung jarang dialami pada orang-orang yang disiplin menjaga asupan makanan bernutrisi.

4. Infeksi Sendi

Selain cedera, infeksi di bagian sendi juga bisa menjadi penyebab radang sendi. Biasanya, radang sendi yang diakibatkan oleh infeksi sendi bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia lagi.

5. Autoimun

Saat sistem kekebalan tubuh menyerang membran pembungkus sendi, hal tersebut bisa menyebabkan radang sendi. Kejadian seperti ini lebih sering terjadi pada perempuan. Jika tidak segera ditangani, kerusakan pada tulang rawan dan organ tubuh yang lain bisa saja mengikuti.

Posted in Terapi Bekam, Titik Bekam and tagged , .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *