Larangan Bekam

Larangan bekam mengacu pada beberapa kondisi dan situasi di mana bekam tidak dianjurkan atau bahkan dilarang karena dapat membahayakan kesehatan. Berikut adalah beberapa larangan bekam:

1. Melakukan Bekam pada Area Terlarang
Bekam tidak boleh dilakukan pada area tertentu seperti:

Mata dan sekitar area wajah yang sensitif

Bagian dalam telinga atau hidung

Bagian tubuh dengan banyak lipatan atau persendian kecil

Luka terbuka, memar, atau area dengan jaringan parut yang belum sembuh

2. Bekam pada Wanita Hamil dan Menstruasi

Bekam tidak dianjurkan pada wanita hamil, terutama di perut dan punggung bawah karena dapat memicu kontraksi atau membahayakan janin.

Saat menstruasi, bekam sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan risiko perdarahan dan memperburuk kondisi tubuh yang sedang melemah.

3. Bekam pada Kondisi Fisik yang Lemah atau Baru Sembuh dari Penyakit Berat
Pada pasien yang sedang dalam masa pemulihan dari penyakit berat, bekam dapat membebani tubuh yang masih lemah dan memperpanjang waktu pemulihan.

4. Tidak Melakukan Sterilisasi yang Memadai
Tidak menjaga kebersihan alat dan lingkungan selama proses bekam dapat meningkatkan risiko infeksi. Oleh karena itu, alat bekam harus disterilkan dan terapis harus memastikan standar kebersihan yang tinggi.

5. Bekam pada Pasien dengan Gangguan Pembekuan Darah atau Pengguna Obat Antikoagulan
Pasien dengan masalah pembekuan darah atau pengguna obat antikoagulan (pengencer darah) berisiko mengalami perdarahan yang sulit dihentikan, sehingga bekam pada mereka tidak dianjurkan.

6. Bekam Berlebihan atau Terlalu Sering
Melakukan bekam terlalu sering atau dalam waktu yang terlalu dekat bisa membuat tubuh kelelahan dan mengganggu keseimbangan darah dalam tubuh. Sebaiknya, bekam dilakukan sesuai kebutuhan dan dengan jeda waktu yang cukup, misalnya sebulan sekali.

7. Bekam dalam Kondisi Demam Tinggi atau Infeksi Akut
Pada kondisi demam atau infeksi akut, tubuh sedang berusaha melawan patogen. Bekam dapat mengurangi daya tahan tubuh, sehingga sebaiknya dihindari sampai kondisi tubuh membaik.

tertent
8. Bekam pada Lansia yang Kondisinya Lemah
Pada lansia dengan kondisi kesehatan yang lemah atau penyakit kronis tertentu, bekam harus dilakukan dengan sangat hati-hati atau bahkan dihindari, kecuali dengan rekomendasi dari profesional medis.

9. Tidak Ada Pengawasan dari Terapis yang Terlatih
Bekam yang dilakukan tanpa pengawasan atau oleh orang yang tidak berlisensi dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti infeksi, memar berlebihan, atau bahkan kerusakan jaringan.

10. Bekam saat Habis Makan atau dalam Kondisi Sangat Lapar
Bekam tidak dianjurkan langsung setelah makan atau dalam keadaan sangat lapar. Waktu terbaik untuk bekam biasanya sekitar 2-3 jam setelah makan.

Penting untuk selalu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan terapis atau tenaga kesehatan berlisensi untuk menentukan apakah bekam sesuai dan aman untuk kondisi kesehatan tertentu.